Menurut beberapa warga sekitar, keberadaan Kapal PLTD Apung 1 yang mendarat membuat puluhan rumah hancur, selain itu diperkirakan beberapa warga tewas akibat tertimpa kapal tersebut.
Untuk mengenang tragedy Tsunami yang menewaskan 1500 warga dan seribuan rumah hilang dan rusak, ribuan warga Kelurahan Punge Blang Cut melakukan zikir bersama disekitar lokasi kapal PLTD Apung 1 yang terdampar.
Untuk melestarikan sekaligus menjaga keberadaan kapal PLTD Apung 1, pihak Kodya Banda Aceh membangun sebuah taman Edukasi Tsunami disamping kapal PLTD Apung 1. Tujuang dibangunnya taman Edukasi Tsunami guna memperingati tragedy Tsunami yang merengut ribuan nyawa warga Punge Blang Cut.
Menurut Ari (19) warga sekitar pada hari Sabtu (26/12) menuturkan, kapal PLTD Apung 1 terdampar sejauh 5 KM dari pantai Ulee Lheu, NAD dibawa air pada tragedi Tsunami 5 tahun silam.
"Saya ingat betul kejadian itu, karena pada kejadian itu rahang saya patah akibat terkena kayu dari gulungan ombak,"ujar Ari.
Mungkin ajal belum berpihak kepada dirinya, Ari dapat diselamatkan warga dari keganasan Tsunami. Setelah selamat Ari bersama 60 anak-anak Aceh dikirim ke Jakarta selama 1 bulan untuk perobatan. "Saya tidak menyangka akan selamat dan sehat karena rahang saya patah juga didalam perut saya sudah banyak air bercampur lumpur yang saya minum,"kenang Ari yang masih merasa trauma.




No comments:
Post a Comment